PENGARUH STYROFOAM SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TARIK BELAH BETON RINGAN TUGAS AKHIR
Main Article Content
Abstract
Beton adalah campuran antara semen, agregat kasar, agregat halus, dan air,
serta dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat.
Penambahan bahan campuran limbah styrofoam dimaksudkan agar beton tersebut
menjadi lebih ringan.
Metode yang dipakai adalah metode eksperimen, dalam hal ini meliputi
pengujian bahan pengujian kuat tarik beton. Benda uji yang digunakan berupa
silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan sampel sebanyak
9 buah dengan umur 28 hari dengan acuan SNI 03-6882-2002.
Hasil penelitian kuat tarik belah didapatkan dari material limbah styrofoam
sebagai pengganti dari agregat kasar pada umur 28 hari dengan presentase 0%,
0.5%, dan 1% sebagai berikut: presentase 0% sebesar 2.68 Mpa, presentase 0.5%
sebesar 1.46 Mpa, dan presentase 1% sebesar 0.89 Mpa. Pada kuat tarik belah
beton yang menggunakan limbah styrofoam mutu yang dihasilkan sangat rendah.
Downloads Statistics
Article Details
References
Mehta, P.K., 1986, Structure, Properties and Material, Prentice Hall, Jersey.
Mulyono, T., 2003, TeknologiBeton, andi Offset, Yogyakarta.
Murdock, L.J dan Brook, K.M., 1999, Bahan dan Praktek Beton, Edisi keempat, Erlangga, Jakarta.
Nawy, Edward G., 1998. Beton Bertulang (Suatu Pendekatan Dasar), Penerbit PT. Rafika Aditama, Bandung.
Neville, A.M. (1995). Properties of Concrete (Fourth and Final Edition). England. Longman Group Limited.
Paul Nugraha, Antoni. 2007. Teknologi Beton. Penerbit C.V Andi Offset, Yogyakarta
Tjokrodimulyo, K. 1996. Teknologi Beton.Nafiri : Yogyakarta.