Uji Koagulasi Air Baku Menggunakan Poly Alumunium Chloride Dan Alumunium Sulfat Di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Politeknik Negeri Balikpapan
Main Article Content
Abstract
Kebutuhan kualitas air bersih dalam pelaksanaan Pendidikan dan praktikum di kampus Politeknik Negeri Balikpapan. Maka dilakukan pengujian kualitas air bersih dan pengujian koagulasi menggunakan alat jar test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air baku yang akan diteliti dan dosis yang optimal untuk di Politeknik Negeri Balikpapan.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yang menunjukkan hubungan antara variasi dosis koagulan, kekeruhan air, dan pH air. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian jar test yang berfungsi mengetahui dosis optimal untuk instalasi pengolahan air di Politeknik Negeri Balikpapan. Hasil kualitas air baku parameter fisika dan kimia pada sumur bor Gedung Teknik Elektro tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Dengan nilai kekeruhan air 177 NTU, pH 5.43 dan kadar besi 8,98 sehingga perlu dilakukan pengujian koagulasi menggunakan alat Jar Test. Dan Gedung Teknik Sipil memenuhi kriteria air yang dipersyaratkan. Dengan nilai kekeruhan air 4.76 NTU, pH 6.57 dan kadar besi 0.14 sehingga tidak dilakukan pengujian Jar Test. Hasil dari pengujian jar test komposisi koagulan yang paling terbaik. Apabila menggunakan alumunium sulfat maka dosis koagulan yang optimal adalah poly alumunium chloride (PAC) maka dosis koagulan yang optimal adalah PAC 65 ppm, kapur 80 ppm, kaporit 5 ppm.
Downloads Statistics
Article Details
References
[2] Asmadi, K. & H. S. K. (2011). Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarata: Gosyen Publishing.
[3] Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Penerbit Kanisisus.
[4] Feriyanto, Y.E. (2018). Analisa Sistem Koagulasi Flokulasi Sedimentasi di PLTU dengan Jar Test, Best Practice Experience In Power Plant. Surabaya
[5] Kristijarti, A. P., Suharto, I., & Marieanna, M. (2013). Penentuan Jenis Koagulan dan Dosis Optimum untuk Meningkatkan Efisiensi Sedimentasi dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik Jamu X. Research Report-Engineering Science, 2.
[6] Mulyadi, 2007, Chemical Proses Control In Water Tretment, Serpong : Aula IPA Cisadane.
[7] Noviani, Hardina. (2012). “Analisis Pengguaan Koagulan dan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Kitosan pada proses Penjernihan Air di PDAM Tirta Pakuan Bogor”. Skripsi.
[8] Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang peryaratan kualitas air minum.
[9] Rifa’i, J. (2007). Pemeriksaan kualitas air bersih dengan koagulan alum dan PAC di IPA Jurug PDAM. kota Surakarta.
[10] RI, K. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Jakarta: Kemenkes RI.
[11] Risdianto, Dian. (2007).” Optimisasi Proses Koagulasi Flokulasi Untuk Pengolahan Air Limbah Industri Jamu (Studi Kasus PT. Sido Muncul”). Tesis.
[12] Rumapea, Nurmida. (2009). Penggunaan Kitosan dan Poly Aluminium Chloride (PAC) untuk Menurunkan Kadar Logam Besi (Fe) dan seng (Zn) dalam Air Gambut.Tesis. H. 142.
[13] SNI 06-3822-(1995). Tentang Struktur atau Komposisi Koagulan.
[14] SNI 19 -6449. (2000). Tentang Metode Pengujian Koagulasi-Flokulasi dengan cara Jartest.
[15] Sunaryo, T, M. (2004). Pengelolaan Sumber Daya Air. Malang : Bayumedia Publishing.
[16] Susanto, R. (2008). Optimasi Koagulasi-Flokulasi dan Analisis Kualitas Air pada Industri Semen. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
[17] Sutrisno, T. (2002). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta.
[18] Taufiqullah, T., et al (2020). The Effect of Soil Type from Indonesian Field on the Wear Mechanism of Undercarriage Component in Heavy Vehicle. Journal of Failure Analysis and Prevention, 20(4), 1081-1090.