TA PENGARUH PENCAMPURAN PASIR PALU DAN PASIR SAMBOJA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BETO TUGAS AKHIR
Main Article Content
Abstract
Beton adalah campuran homogen antara semen air dan agregat. Agregat
yang digunakan dalam pembuatan beton ada 2 yaitu agregat kasar dan agregat
halus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton dengan
menggunakan agregat halus berupa pasir Palu dan pasir Samboja.
Benda uji yang digunakan berupa kubus ukuran 15 cm x 15 cm dan benda uji
yang dibuat sebanyak 18 benda uji. Variasi agregat halus yang digunakan ada 3
yaitu B.P1, B.P2 dan B.P3
Dari hasil pengujian menunjukkan nilai kuat tekan beton pasir gabungan
pada variasi pasir Palu 40% dan pasir Samboja 60% 21 hari sebesar 231.48
kg/cm2,
pasir Palu 50% dan pasir Samboja 50% 21 hari sebesar 202.16 kg/cm
, pasir Palu 60% dan pasir Samboja 40% 21 hari sebesar 239.2 kg/cm2, pasir Palu
40% dan pasir Samboja 60% 28 hari sebesar 213.33 kg/cm2
pasir Palu 60% dan
pasir Samboja 40% 28 hari sebesar 226.67 kg/cm
, pasir Palu 50% dan pasir
Samboja 50% hari 28 sebesar 211.85 kg/cm
2
. Pada variasi pasir pasir Palu 60%
dan pasir Samboja 40% 28 hari mengalami kuat tekan beton tertinggi dan pada
variasi pasir pasir Palu 40% dan pasir Samboja 60% 28 mengalami kuat tekan
terendah
Downloads Statistics
Article Details
References
Pekerjaan Umum
Standar Nasional Indonesia- Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. Badan
Standarisasi Nasional BSN, Jakarta
A.M> Neville. 1995. Properties Of Concrete. Logman Group Limited. London
Murdock, L.J dan Brook, K.M., 1999. Bahan Praktek Beton, Edisi Keempat,
Erlangga. Jakarta
Sunarno. 2008. Pemanfaatan Pasir Samboja dan Kerikil asal Palu sebagai Bahan
Pembentuk Beton Normal. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta