TUGAS AKHIR MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PT. JAGAT INTERINDO)
Main Article Content
Abstract
Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia masih
dipandang sebelah mata, ini terbukti dari masih banyaknya kecelakaan kerja yang
terjadi terutama di sektor konstruksi. Berdasarkan laporan International Labour
Organization (ILO), setiap hari terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban
fatal sebanyak 6.000 kasus. Sementara di Indonesia setiap 100 ribu tenaga kerja
terdapat 20 orang fatal akibat kecelakaan kerja di bidang konstruksi (Republika, Selasa,
15 January 2016).
Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi bahaya K3, penilaian
risiko K3 serta bagaimana pengendalian terhadap risiko K3 pada proyek konstruksi,
terlebih dibagian pemasangan fasade dengan PT. Jagat sebagai subjek penelitian.
Metode penilaian menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 Risk Management. Dari
hasil penelitian diperoleh bahwa risiko yang tergolong high risk berjumlah 5 risiko
(20.8%), medium risk berjumlah 10 risiko (41.7%), dan low risk berjumlah 9 risiko
(37.5%). 5 risiko kategori high risk yaitu risiko terjatuh dari ketinggian saat
pemasangan bracket di pinggir lantai dengan indeks risiko 15.2, jatuh dari scaffolding
dengan indeks risiko 15.2, tali sling gondola putus saat pemasangan kaca dari sisi luar
bangunan dengan indeks risiko 13.5, tangan terkena bor saat pemasangan aluminium
dengan indeks risiko 11 dan motor gondola slip dengan indeks risiko 10.2. Berdasarkan
identifikasi dan penilaian ditemukan bahwa pekerjaan di tempat tinggi memiliki risiko
lebih tinggi dan indeks risiko yang lebih besar.